Senin, 26 November 2012

Kota Tanpa Matahari di Papua

Papua terkenal dengan cuaca yang terik dan panas, tapi tidak di Tembagapura. Setiap hari, kota ini selalu diselimuti kabut yang menghalangi matahari dan memiliki curah hujan tinggi. sehingga cenderung dingin!

Tembagapura di Kabupaten Mimika, dikenal sebagai kawasan pertambangan PT Freepot. Di kota inilah para pekerja Freepot tinggal dan bekerja.




Dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, perjalanan ke Tembagapura dapat ditempuh dengan dua kendaraan. Kendaraan tersebut adalah chopper alias helikopter, selama 20 menit atau dengan bus anti peluru selitar 3 jam. Namun, perjalan ke sana tergantung cuaca. Jika cuaca baik, maka naik chooper. Jika cuaca buruk, maka naik bus tersebut dengan pengawalan keamanan yang ketat.


"Naik helikopter harus pagi, antara pukul 06.00-11.00 pagi, setelah itu tidak ada penerbangan lagi karena sudah sangat berkabut," kata juru bicara PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait kepada detikTravel, Rabu (21/11/2012).


Setibanya di Tembagapura, Anda seolah melihat sisi lain Papua. Udara dingin akan terasa menembus kulit. Apalagi saat gerimis, Anda tidak akan pernah mau melepas jaket!


Tembagapura terletak di ketinggian sekitar 2.000 meter. Jangan heran, kalau kabut pun tiba-tiba datang dan menyelimuti Tembagapura. Matahari seolah menghilang. Berbicara pun keluar asap lho!


"Ketinggian Tembagapura adalah 1.800 mdpl, pucak tertingginya ada di Grasberg yaitu sekitar 4.200 mdpl," lanjut Ramdani menjelaskan.


Itu yang terjadi saat pagi hingga sore, bagaimana kalau malam hari? detikTravel pun berkesempatan untuk bermalam sehari di sini pada Senin (19/11/2012). Udara pada malam hari dinginnya makin terasa. Jangan sekali-kali melepas alas kaki Anda dan menginjakan kaki di lantai. karena akan terasa dingin yang menyengat.

Tak hanya itu, rumah tempat bermalam pun seolah memiliki AC. Jika tidak ingin kedinginan lebih lama, maka baiknya tutuplah pintu Anda. Jangan sampai udara malam yang super dingin masuk ke dalam rumah.

"Tembagapura adalah kota yang dibangun untuk menunjang kegiatan pertambangan Freeport. Ada perkantoran, pemukiman, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan sekolah di sini," ungkap Ramdani.

Tembagapura juga disebut sebagai kotanya karyawan Freeport. Dari pekerja kantoran hingga tambang, semuanya tinggal di sini. Anda dapat berjumpa berbagai macam orang dari setiap daerah Indonesia di sini, ada orang Yogya, Makassar, Kalimantan, Bandung, Jakarta, hingga Sumatera Utara. Inilah keunikan Tembagapura lainnya.

Jika ingin berkunjung ke Tembagapura, maka Anda harus seorang karyawan atau keluarga dari Freeport. Tentu, ada beberapa prosedur dan peraturan yang harus ditaati saat berkunjung ke sini. Berani coba dinginnya Tembagapura?

Selasa, 24 April 2012

Mengapa Gunung Dari Kejauhuan Berwarna Biru?


Pertanyaan : 
Jika kita berdiri di kaki gunung, kita melihat hijau, kuning, jeruk, dan warna lainnya - tetapi, jika kita berdiri sekitar tiga sampai tujuh mil jauhnya, ternyata warna gunung tersebut biru dan semua warna lainnya hilang. Apa yang menyebabkan gunung kebiruan? Apakah kabut biru atau apakah itu hamburan cahaya yang dipantulkan dari gunung?

Jawaban  : 
Kita melihat warna biru langit rendah cahaya ketika kita jauh dari gunung, dan yang membuat gunung tampak biru. Dengan rendah cahaya langit, yang menutupi lapisan udara antara kita dan gunung. Semakin jauh kita dari kaki gunung, maka warna biru cerah itu muncul

Secara umum, Langit terlihat berwarna biru karena molekul udara kecil oksigen dan nitrogen, molekul air, dan debu berinteraksi dengan cahaya. Ukuran kecil dari partikel-partikel ini berarti bahwa cahaya frekuensi tinggi (seperti, biru) jauh lebih mungkin untuk berinteraksi dari cahaya frekuensi rendah (seperti merah).Interaksi menyebarkan cahaya biru ke segala arah. Akibatnya, kita lebih cenderung melihat cahaya biru dibanding warna lain. Jadi, langit terlihat biru.

Pegunungan gelap jauh mencerminkan sedikit cahaya ke mata kita. Mata kita menerima cahaya lebih banyak dari sinar matahari dihamburkan oleh molekul kecil antara kita dan gunung. Bahwa sinar matahari yang tersebar adalah biru. Jadi, itu bukan hamburan cahaya yang dipantulkan dari gunung yang membuat gunung tampak biru, melainkan hamburan cahaya antara kita dan gunung.