Jumat, 02 Desember 2011

DASAR-DASAR FOTOGEOMETRY

Pengertian
Fotogrametri adalah suatu metode pemetaan objek-objek dipermukaan bumi yang menggunakan foto udara sebagi media, dimana dilakukan penafsiran objek dan pengukuran geometri untuk selanjutnya dihasilkan peta garis, peta digital maupun peta foto. Secara umum fotogrametri merupakan teknologi geo-informasi dengan memanfaatkan data geo-spasial yang diperoleh melalui pemotretan udara.




Foto Udara adalah citra fotografi hasil perekaman dari sebagian permukaan bumi yang diliput dari pesawat udara pada ketinggian tertentu menggunakan kamera tertentu. Foto udara yang dipergunakan dapat berupa foto udara metrik, yaitu foto udara yang diambil dengan kamera udara metrik (biasanya berukuran 23 x 23 cm). Foto udara jenis ini sangat tinggi ketelitiannya karena kamera foto dibuat khusus untuk keperluan pemetaan dengan ketelitian tinggi dan resolusi citra foto yang sangat baik. Pada kamera metrik dilengkapi dengan titik-titik yang diketahui koordinatnya (disebut sebagai titik Fiducial Mark) yang akan dipakai sebagai acuan / referensi dalam pengukuran dimensi objek. Jenis foto lainnya adalah foto non-metrik, yaitu foto yang dihasilkan dari kamera non-metrik (kamera biasa atau kamera khusus). Biasanya ukuran foto yang dihasilkan lebih kecil dari foto metrik. Kamera ini biasa dipakai untuk keperluan pengambilan foto secara umum, dan pemotretan udara dengan menggunakan pesawat kecil atau pesawat model. Ketelitian yang diperoleh tidak sebaik kamera metrik dan daerah cakupan jauh lebih kecil.
Foto udara selanjutnya diklasifikasikan sebagai foto udara vertikal dan foto udara condong. Foto udara vertikal, yaitu apabila sumbu kamera pada saat pemotretan dilakukan benar-benar vertikal atau sedikit miring tidak lebih dari 3˚. Sebagian besar dari foto-foto udara termasuk dalam jenis foto udara vertikal. Tipe kedua dari foto udara yakni foto udara condong (oblique) yaitu apabila sumbu foto mengalami kemiringan antara 3˚ dan 90˚ dari kedudukan vertikal. Jika horizon tidak tampak, disebut condong / miring rendah. Jika horizon tampak, disebut condong tinggi / sangat miring.




JENIS SATELIT YANG DIGUNAKAN MELAKUKAN FOTO UDARA


                                                                                   Citra Satelit Landsat. 
Program Landsat adalah program paling lama untuk mendapatkan citra Bumi dari luar angkasa. Satelit Landsat pertama diluncurkan pada tahun 1972; yang paling akhir Landsat 7, diluncurkan tanggal 15 April 1999. Instrumen satelit-satelit Landsat telah menghasilkan jutaan citra. Citra-citra tersebut diarsipkan di Amerika Serikat dan stasiun-stasiun penerima Landsat di seluruh dunia; dimana merupakan sumber daya yang unik untuk riset perubahan global dan aplikasinya pada pertanian, geologi, kehutanan, perencanaan daerah, pendidikan, dan keamanan nasional. Landsat 7 memiliki resolusi 15-30 meter.

Sejarah
Program ini dulunya disebut Earth Resources Observation Satellites Program ketika dimulai tahun 1966, namun diubah menjadi Landsat pada tahun 1975. Tahun 1979, Presidential Directive 54 di bawah Presiden AS Jimmy Carter mengalihkan operasi Landsat dari NASA ke NOAA, merekomendasikan pengembangan sistem operasional jangka panjang dengan 4 satelit tambahan, serta merekomendasikan transisi swastanisasi Landsat. Ini terjadi tahun 1985 ketika EOSAT, rekan Hughes Aircraft dan RCA, dipilih oleh NOAA untuk mengoperasikan sistem Landsat dalam kontrak 10 tahun. EOSAT mengoperasikan Landsat 4 and 5, memiliki hak ekslusif untuk memasarkan data Landsat, serta mengembangkan Landsat 6 dan 7.
   Tahun 1989, transisi tersebut tak berakhir secara keseluruhan ketika pendanaan NOAA untuk program Landsat berakhir, dan NOAA menangani Landsat 4 dan 5 sebelum berakhir; namun Undang-undang Kongres AS menyediakan dana darurat untuk sisa tahun terakhir. Pendanaan ini terhenti lagi pada tahun 1990, dan sekali lagi Kongres menyediakan dana darurat untuk 6 bulan ke depan. Masalah pendanaan terjadi lagi tahun 1991, dan menghasilkan solusi serupa.
  Tahun 1992, berbagai upaya dilakukan untuk mengucurkan dana untuk operasi lanjutan Landsat, namun pada akhir tahun EOSAT mengentikan pengolahan data Landsar. Landsat 6 diluncurkan pada tanggal 5 Oktober 1993, namun mengalami kegagalan peluncuran. NASA akhirnya meluncurkan Landsat 7 pada tanggal 15 April 1999.
 Landsat 1 (mulanya dinamakan Earth Resources Technology Satellite 1) diluncurkan 23 Juli 1972, operasi berakhir tahun 1978
 Landsat 2 - diluncurkan 22 Januari 1975, berakhir 1981
 Landsat 3 - diluncurkan 5 Maret 1978, berakhir 1983
 Landsat 4 - diluncurkan 16 Juli 1982, berakhir 1993
 Landsat 5 - diluncurkan 1 Maret 1984, masih berfungsi
 Landsat 6 - diluncurkan 5 Oktober 1993, gagal mencapai orbit
 Landsat 7 - diluncurkan 15 April 1999, masih berfungsi





Citra Satelit ALOS

Satelit ALOS (Advanced Land Observing Satelite) adalah satelit milik Jepang yang merupakan satelit
generasi lanjutan dari JERS-1 dan ADEOS yang dlengkapi dengan teknologi yang lebih maju, untuk memberikan kontribusi bagi dunia penginderaan jauh, terutama bidang pemetaan, pengamatan tutupan lahan secara lebih presisi dan akurat, sehingga untuk keperluan tersebut pada setelit dipasang dual frequency GPS receiver dan star tracker dengan presisi tinggi.

ALOS adalah Satelit terbesar yang dikembangkan dan diluncurkan oleh JAXA’s Tanegashima Space Center Jepang yang diluncurkan pada tanggal 24 Januari 2006 dengan menggunakan roket H-IIA. Satelit ini didesain untuk dapat beroperasi selama 3 - 5 tahun, dengan membawa 3 sensor, yaitu Panchromatic Remote Sensing Instrument for Stereo Mapping (PRISM) dengan resolusi 2,5 meter, Advanced Visible and Near Infrared Radiometer type-2 (AVNIR-2) resolusi 10 meter dan Phased Array type L-band Synthetic Aperture Radar (PALSAR) resolusi 10 meter dan 100 meter. Periode kunjungan ulang (re-visiting period) dari sateli ALOS adalah 46 hari, akan tetapi untuk kepentingan pemantauan bencana alam atau kondisi darurat satelit ALOS ini mampu melakukan observasi dalam waktu 2 hari.

Sensor PRISM (Panchromatic Remote Sensing Instrument for Stereo Mapping) memiliki tiga sistem optis yang memungkinkan data dapat direkam pada saat yang bersamaan, yaitu melalui mode observasi dari arah nadir, depan (forward) dan belakang (backward). Dengan kemampuan seperti ini dimungkinkan untuk membangun data 3-D (tree dimensional terrain data) dengan tingkat akurasi yang tinggi. Teleskop observasi pada arah nadir di sensor PRISM ini memiliki lebar sapuan 70 km, sedangkan teleskop observasi arah depan dan belakang (triplet mode) masing-masing mempunyai lebar sapuan 35 km.
  
    Sensor PRISM merekam citra optik dengan panjang gelombang antara 0.52 0.77 ?m. Sensor PRISM
memiliki 3 (tiga) sensor: Forward, Nadir, dan Backward. Kombinasi citra dari ketiga sensor ini dapat digunakan untuk menghasilkan citra DEM dengan skala 1: 25.000 atau lebih tinggi (JAXA, 206)  3 sensor PRISM ALOS, dimana setiap sensor mempunyai 3 cermin dan beberapa detektor CCD untuk merekam permukaan bumi dengan metode sapuan pencitraan (push-broom scanning method).
Sensor AVNIR-2 (Advanced Visible and Near Infrared Radiometer type-2) dilengkapi dengan kemampuan khusus yang memungkinkan satelit dapat melakukan observasi tidak hanya pada arah tegak lurus lintasan satelit , tetapi juga mode operasi dengan sudut observasi (Pointing Angle) hingga sebesar + 44o. Kemampuan itu diharapkan dapat membantu dalam pemantauan kondisi suatu area yang diinginkan. Sensor ini dapat dimanfaatkan dalam penyusunan peta penggunaan lahan atau peta vegetasi terutama dengan menggunakan band cahaya tampak (visible) dan inframerah dekat (near infrared). Sensor AVNIR-2 merupakan sensor ALOS yang memiliki resolusi spasial 10 m. Sensor AVNIR- 2 merupakan radiometer yang bekerja pada panjang gelombang visibel dan inframerah dekat untuk pengamatan bumi dan zone pantai dengan resolusi spasial yang lebih baik. Sensor ini berguna untuk pemantauan kondisi daerah pesisir pantai (di antaranya untuk memonitor penggunaan dan penutupan lahan, perkembangan infrastruktur serta bathymetry daerah pantai yang kaitannya dengan sedimentasi).

   Sensor PALSAR (Phased Array type L-band Synthetic Aperture Radar) merupakan pengembangan dari sensor SAR yang dibawa oleh satelit pendahulunya, JERS-1. Sensor ini merupakan sensor gelombang mikro aktif yang dapat melakukan observasi siang dan malam tanpa terpengaruh pada kondisi cuaca. Melalui salah satu mode observasinya, yaitu ScanSAR, sensor ini memungkinkan dapat melakukan pengamatan permukaan bumi dengan cakupan area yang cukup luas, yaitu 250 – 350 km. PALSAR dapat memberikan data dengan tampilan yang sangat baik dengan menggunakan frekuensi L- band dan resolusi spasial 2.5 m serta dilengkapi dengan sebuah mode pengamatan yang disebut ScanSAR mode. Selain itu, tampilan citra SAR dari PALSAR, 3 hingga 4 kali lebih luas dibandingkan dengan citra- citra SAR konvensional lainnya dengan luas sapuan sekitar 250 350 km. Kelebihan ini dapat digunakan baik untuk memperjelas informasi penutupan dan penggunaan lahan (dengan teknik fusi bersama data optik) maupun untuk menghasilkan data ketinggian dan elevasi (melalui teknik interferometry) serta untuk mengetahui sifat tanah (dari backscatter polarimetrik).
pengamatan permukaan bumi dengan cakupan area yang cukup luas, yaitu 250 – 350 km. PALSAR dapat memberikan data dengan tampilan yang sangat baik dengan menggunakan frekuensi L- band dan resolusi spasial 2.5 m serta dilengkapi dengan sebuah mode pengamatan yang disebut ScanSAR mode. Selain itu, tampilan citra SAR dari PALSAR, 3 hingga 4 kali lebih luas dibandingkan dengan citra- citra SAR konvensional lainnya dengan luas sapuan sekitar 250 350 km. Kelebihan ini dapat digunakan baik untuk memperjelas informasi penutupan dan penggunaan lahan (dengan teknik fusi bersama data optik) maupun untuk menghasilkan data ketinggian dan elevasi (melalui teknik interferometry) serta untuk mengetahui sifat tanah (dari backscatter polarimetrik).

Citra QuickBird

Satelit QuickBird mengorbit secara sun-synchronous pada ketinggian 450 kilometer, pada posisi 98-degree. Satelit ini mempunyai media penyimpanan data yang paling besar, yaitu mencapai 128 GB. Citra Satelit QuickBird mempunyai resolusi spasial hingga 60 cm, sehingga memungkinkan obyek sebesar 60 cm di permukaan bumi dapat teridentifikasi. Dengan kapasitas pengambilan citra sebesar 75 juta km2/ tahun, sejak tahun 2002 QuickBird telah menghimpun ratusan ribu scenes citra.
Kemunculan QUICKBIRD memberi harapan baru bagi praktisi di bidang Perencanaan Wilayah/Perkotaan, Pertambangan, Pertanian, Perkebunan, Transportasi, Advertising, Utilitas, Telekomunikasi, Broadcasting, dan semua pihak yang membutuhkan data akurat dan detail.
Keunggulan QUICKBIRD adalah mampu menyajikan data dengan resolusi hingga 61 cm. Dengan resolusi setinggi ini, sebuah lokasi permukiman dapat diidentifikasi per individu bangunan, sebuah jaringan jalan dapat didentifikasi sebagai poligon dua sisi, dan yang tidak kalah pentingnya adalah pemesanan data sangat mudah dilakukan, tidak serumit pembuatan foto udara yang mengharuskan adanya security clearance (ijin dari pihak keamanan), ijin jalur terbang, sewa hanggar, sewa pesawat dll.
diidentifikasi per individu bangunan, sebuah jaringan jalan dapat didentifikasi sebagai poligon dua sisi, dan yang tidak kalah pentingnya adalah pemesanan data sangat mudah dilakukan, tidak serumit pembuatan foto udara yang mengharuskan adanya security clearance (ijin dari pihak keamanan), ijin jalur terbang, sewa hanggar, sewa pesawat dll.



Pemanfaatan Citra Satelit QuickBirdCitra Satelit Quickbird dapat digunakan dalam berbagai bidang, yang meliputi Land (Small Islands, Agricultural), Resource (Oil, Gas, Mining, Forestry), Infrastructur (Airport, Port, Jalan, dsb), Utilitas, Real Estate & Plantation, serta Plant & Building.




IKONOS
IKONOS adalah komersial satelit pengamatan bumi, dan adalah yang pertama untuk mengumpulkan publik tersedia resolusi tinggi imagery at 1 - 4 meter dan resolusi. It offers multispectral (MS) and panchromatic (PAN) imagery. Menawarkan multispectral (MS) dan panchromatic (PAN) imagery. Namanya itu berasal dari Yunani istilah eikōn.
IKONOS yang berasal di bawah Lockheed Martin Corporation sebagai Commercial Remote Sensing System (CRSS) satelit. April 1994 Lockheed diberikan salah satu lisensi dari US Department of Commerce untuk komersial satelit imagery resolusi tinggi. Pada 25 Oktober, 1995 mitra perusahaan Ruang Angkasa Olahgmbar menerima izin dari Federal Communications Commission (FCC) untuk mengirimkan telemetri dari satelit di delapan-gigahertz Bumi eksplorasi satelit Layanan band. Sebelum memulai, Ruang Angkasa Olahgmbar berubah nama ke satelit IKONOS. IKONOS comes from the Greek word for "image". IKONOS berasal dari Yunani untuk kata "gambar".

1 komentar: